Memelihara hewan adalah komitmen dan tanggung jawab yang besar. Khusus untuk anak-anak, mereka dinilai belum cukup besar untuk membantu memelihara hewan read more peliharaan hingga berusia 7 atau 8 tahun.
Meski demikian, memelihara hewan dapat memberi manfaat untuk anak maupun orang dewasa. Berikut adalah sejumlah manfaat memelihara hewan yang bisa Anda dapatkan.
Mengajarkan nilai-nilai pada anak
Merawat hewan peliharaan dapat menumbuhkan atau mengembangkan rasa tanggung jawab dalam diri anak. Meski masih Anda bantu, rasa tanggung jawab ini dapat membuat anak berani mengambil tugas.
Mereka bahkan juga bisa menyerap contoh pengasuhan Anda untuk diterapkan pada hewan peliharaan, seperti bersikap baik dan lembut. Hal ini juga menumbuhkan rasa empati dan kasih sayang dalam diri anak.
Meningkatkan harga diri anak
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki hewan peliharaan dalam keluarganya cenderung mempunyai harga diri yang lebih tinggi.
Alasannya, memiliki hewan peliharaan dapat membuat anak merasa dicintai dan mencintai, serta merasa memiliki teman untuk diajak berbicara atau bermain.
Hewan peliharaan bahkan juga bisa meningkatkan keterampilan akademik anak. Sebuah studi menunjukkan bahwa anak yang membaca dengan suara keras kepada hewan peliharaan dapat membuat mereka lebih percaya diri untuk membaca.
Menurunkan stres
Menyikat, menepuk, atau mengusap hewan peliharaan berbulu dapat menurunkan tingkat stres, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.
Selain itu, para ahli juga berpendapat bahwa anak-anak yang tumbuh dengan hewan peliharaan lebih kecil kemungkinannya untuk menderita alergi karena paparan dini terhadap bakteri tertentu.
Hasil Persilangan Anjing dan Serigala, Ini Fakta nya
Setiap anjing memiliki tampilan unik. Beberapa anjing ada yang mirip dengan serigala seperti Siberian husky dan Wolfdog.
Namun, Wolfdag dianggap lebih mirip serigala dibanding Siberian husky. Wolfdog memiliki tampilan mirip serigala karena merupakan hasil persilangan antara anjing (Canis lupus familiaris) dan serigala (Canis lupus).
Untuk mengenal lebih jauh, berikut sejumlah fakta menarik Wolfdog :
Hasil kawin silang antara anjing dan serigala
Wolfdog adalah anjing dengan darah 50 persen serigala dan 50 persen anjing domestik. Namun, definisinya bisa menjadi sedikit lebih rumit jika mempertimbangkan nenek moyang serigala.
Sebab, serigala yang digunakan dalam perkawinan silang harus keturunan langsung dari 100 persen serigala dalam lima generasi terakhir.
Baik serigala maupun anjing peliharaan sama-sama interfertile, yakni mampu dikawin silangkan.
Akan tetapi, keduanya tidak bisa berinteraksi secara alami di alam liar. Ribuan tahun domestikasi telah membuat anjing lebih jinak dan kurang agresif dibanding serigala.
Kehadirannya kontroversial
Ada perdebatan tentang Wolfdogs lantaran anjing ini tergolong kontroversial. Pertanyaan utama yang kerap muncul adalah apakah bisa menjadi hewan peliharaan yang baik?
Sayangnya, sangat sulit memprediksi berapa banyak “serigala” dan “anjing” yang terdapat dalam Wolfdog. Hampir setiap orang cukup memahami anjing dan perilaku dasarnya, tetapi tidak dengan perilaku serigala liar.
Bagi orang-orang yang sangat sabar dan gigih, Wolfdog mungkin menjadi tantangan luar biasa. Namun, bagi rata-rata pemilik hewan peliharaan, memelihara Wolfdog mungkin tidak sebanding dengan kesabaran, usaha, dan waktu
Harus makan daging mentah
Selanjutnya, fakta menarik Wolfdog adalah harus makan daging mentah. Berbeda dengan ras anjing pada umumnya, Wolfdog hanya menyukai daging mentah dari hewan utuh seperti kelinci, ayam, dan hewan lainnya.
Jika itu tidak memungkinkan, beri Wolfdog setidaknya satu kilogramdaging mentah setiap hari.
Gemar menjilat gigi
Di alam liar, serigala menunjukkan apresiasi dan kasih sayang satu sama lain dengan saling menjilati gigi sebagai tanda pengakuan menjadi anggota kawanan.
Inilah mengapa Wolfdog akan menjilat gigi pemiliknya. Mereka melihat pemiliknya sebagai sesama anggota kawanan.
Jika kamu melarang atau mencegahnya, Wolfdog mungkin menganggapnya sebagai penolakan. Hubungan saling percaya pun tidak akan terjalin dengan baik.
Anak Serigala Menjelajah Sekitarnya dalam Keadaan Buta dan Tuli
Waktu perkembangan ini menunjukkan bahwa anak serigala mulai menjelajah sekitarnya dalam keadaan buta, tuli, dan hanya mengandalkan penciumannya saja.
Terbatasnya indra yang dimiliki serigala saat mulai tumbuh inilah yang kemudian membuat mereka menjadi lebih takut dan waspada pada berbagai pengalaman baru yang didapatkannya.
Anak serigala akan merasa takut pada suara, maupun hal pertama yang baru dilihatnya.
Berbagai hal yang dialami oleh anak serigala adalah hal baru buat mereka, nih, teman-teman.
Hal ini berakibat pada sulitnya serigala menjalin keakraban dengan sekitarnya, termasuk hewan lain dan manusia.